Selasa, 30 Desember 2014

CINTAKU SELEMBUT KEJU, SEPAHIT KOPI






JUDUL : TIRAMISU

PENULIS : WT CHARLIE

PENERBIT : RUMAH KREASI

TAHUN TERBIT : 2012 

ISBN : 978-602-7517-24-0

HALAMAN :199 HAL





Yah, hidup memang selalu terasa lembut dan manis, seperti satu slice tiramisu cake. Jika menikmatinya terlalu banyak, yang ada hanyalah rasa pahit. Namun apabila setiap hal dinikmati sesuai porsinya, maka kelembutan dan rasa manis itu akan bertahan selamanya. 
Penantian, harapan, cinta dan rindu yang selalu dirawat oleh Gladys selama ini. Ternyata bukanlah semata-mata sesuatu yang tidak berarti. Sakit, kecewa, marah, dan rasa bimbang yang telah menghiasi kehidupan Gladys sejak pertemuannya dengan Yudis ternyata sudah ditakdirkan untuk memiliki penawar



WT Charlie adalah penulis kelahiran 20 April 1988, tiramisu ini merupakan karya pertamanya. Meski karya pertama tetapi cerita yang di tulisnya sulit di tebak. Melihat konflik antar tokoh yang muncul di fikiran saya adalah sang tokoh utama tidak bahagia di akhir ceritanya.
Novel ini menceritakan perjalanan cinta Glandys, siswi kelas dua SMA Clara Costa yang sangat menyukai dunia jurnalistik dan juga Fotografi. Ketertarikan akan dua hal tersebut membawa Glandys pada pengalaman cintanya. Gladys adalah tipe cewek yang cuwek dengan penampilan apalagi urusan pacaran, hingga teman- temannya sering mengolok-olok Glandys tak laku. Untunglah Albert dang menyelamatkan reputasinya.
Albert mahasiswa ilmu komunikasi,berkacamata dan tergabung dengan klub fotografi yang sama dengan Glandys, sangat menyukai Glandys, meski Glandys tidak memiliki perasaan pada Albert ia mau menerima cinta Albert demi menyelamatkan reputasinya. Disaat yang sama Glandys dikenalkan dengan sahabat kak Yoga ,Yudis seorang pebisnis Jamur yang nantinya menjadi narasumber Glandys untuk artikelnya.
Kenyataan pahit harus di terima Glandys saat insiden munculnya pacar Albert di Mal, demi menghilangkan rasa kecewanya pada Albert, Glandys memutuskan pergi ke Jogja dengan Yudis. Keindahan kota jogja sangat terasa saat Glandys dan Yudis menghabiskan empat hari kunjunganya disana, meski singkat tetapi mampu menumbuhkan bunga- bunga cinta dihati Glandys.
Sepulang dari Jogja, Glandys disambut dengan permohonan maaf Albert, karena tak ingin di anggap tidak laku oleh teman- temanya akhirnya Glandys memafkan Albert, tetapi Glandys tidak mampu membohongi perasaanya bahwa ia mencintai Yudis. Dengan harapan tinggi akan di terima oleh Yudis, Glandys mengungkapkan perasaanya. Namun Gladys harus menelan kenyataan pahit bahwa Ydis telah bertunanagan.
Disaat yang sama Albert kebetulan berada di tempat yang sama dengan Glandys dan Yudis, pertengkaran tak terleakan. Rasa tertekan yang dirasakan Glandys sangat terasa dinovel ini, tetapi cara Glandys bangkit dari keterpurukanya adalah bagian terbaik dari novel ini.
                Bahasa yang ringan dan mengambil kisah kehidupan remaja membuat novel ini cocok untuk remaja yang sedang mengalami dilema cinta. Novel ini juga mengajarkan kita bahwa penatian tak selamanya mengecewakan kadang tuhan memisahkan kita dengan seseorng untuk menguji seberapa besar cinta yang kita miliki untuk orang tersebut.
  

3 komentar:

  1. Nice post! Dari 5 bintang, dikasih bintang berapa? Hihi:)) (ini kunjungan balik dari magicalsalma.blogspot.com)

    BalasHapus
    Balasan
    1. 4 bintang, rasa galaunya Glndys nyampek banget soalnya :D

      Hapus
  2. Keren banget��,bintang 5 Deh... Meskipun buku ini terbitnya tahun 2012 dan gue baru baca di tahun 2021, tapi perasaan Gladys tuh masih sampai banget ke gue... Dimulai dari Galaunya, Sedihnya,Marahnya, dan bahagianya, tuh sampai hati banget. Cukup ngehibur gue sih yang kesepian ini huftt...

    BalasHapus