Penulis : Winna Efendi
Tahun Terbit : 2014
Penerbit : Gagas Media
ISBN (13) : 978-979-780-770-3
ISBN (10) : 979-780-770-2
Pinjam dari @Anisaclou_27
My rating: 5 of 5 stars
Tak ada yang kekal dalam hidup ini.
Namun, perempuan itu percaya, kenangannya akan tetap hidup, dan ia akan terus melangkah kedepan dengan berani.
INI adalah kisah tentang orang favoritku di dunia.
Dia yang penuh tawa, Dia yang tangannya sekasar serat kayu, tetapi memiliki sentuhan sehangat matahari. Dia yang merupakan perpaduan aroma sengatan matahari dan embun pagi. Dia yang mengenalkanku pada dongeng - dongeng sebelum tidur setiap malam. dia yang pada akhirnya membuatku tersadar, tidak semua dongeng berakhir bahagia.
Ini juga kisah aku dengan anak lelaki yang bermain tetris di bawah ranjang. Dia yang ke mana-mana kamera polaroid, menangkap tawa di antara kesedihan yang muram. Dia yang terpaksa melepaskan mimpinya, tetapi masih berani memiliki harapan...........
Keduanya menyadarakanku bahwa hidup adalah sebuah hak yang istimewa. Bahwa kita perlu menjalaninya sebaik mungkin meski harapan hampir padam.
Tidak semua dongeng berakhir bahagia.
NAmun, barangkali kita memang harus cukup berani
memilih; bagaimana akhir yang kita ingini. Dan, percaya
bahwa akhir bahagia memang ada meskipun tidak
seperti yang kita duga.
***
"HAppily Ever After" kata yang sudah tidak asing lagi untuk semua orang yang pernah membaca dongeng. bagi saya sendiri kata-kata itu mustahil terjadi, karena semakin bertambahnya usia akan banyak hal yang berhir tidak seperti yang kita inginkan *eh kok curhat*
Oke kembali ke buku kak Wina Efendi, sangat menarik mengangkat sebuah cerita dari hobi sang tokoh utama yaitu Lulu, yang sangat suka membaca dongeng. Kedekatannya dengan sang Ayah, membuat saya merasakan kehangatan sebuah rumah. Tapi penyakit yang menyerang Ayah Lulu seperti mendung hitam yang menutupi alur cerita novel ini. Cinta dalam sebuah keluarga sangat terasa, bahkan menurut saya konflik Lulu dengan Karin masih kalah greget dengan ujian yang dihadapi keluarga Lulu. Tapi itulah yang membuat saya sangat puas dengan novel ini, karena dukungan keluarga sangat mempengaruhi kehidupan sosial Lulu. meskipun ia mengalami bully dari teman-teman sekolahnya, Lulu tetap kuat menghadapinya karena ada kedua orang tunya yang selalu menguatkan Lulu. Dan meskipun dalam novel ini masih ada cerita cinta antara Lulu dan Elli itu tetap tidak menghilangakn cinta sebuah keluarga.
Akhirnya, novel ini mengajarkan saya bahwa tidak ada cinta yang lebih tulus dari cinta sebuah keluarga. Tidak ada sahabat paling tulus kecuali ke dua orang tua. Dari keluarga hebat akan hadir anak-anak yang kuat, dan kehebatan itu tidak akan bisa diukur dengan materi.
Kalau novel karangan Winna Effendy belum pernah ada yang kubaca Mbak Risya.Dirumah cuma punya salah satu buku panduan menulis dari mbak Winna Effendy ( Menulis Draft Fiksi Pertamamu )yang aku jadikan bahan pembelajaran. Disitu disebutkan mbak Winna di umur yang masih muda sudah memutuskan untuk mendedikasikan hidupnya untuk menulis. Luar biasa yawh :)
BalasHapusYup betul sekali :)
Hapusdilihat dari banyak bukunya, mbak winna sangat konsisten dengan keputusannya untuk menjadi penulis :D
Jadi pingin bisa nulis kayak mbak Winna *ngimpi*
BROKER TERPERCAYA
BalasHapusTRADING ONLINE INDONESIA
PILIHAN TRADER #1
- Tanpa Komisi dan Bebas Biaya Admin.
- Sistem Edukasi Professional
- Trading di peralatan apa pun
- Ada banyak alat analisis
- Sistem penarikan yang mudah dan dipercaya
- Transaksi Deposit dan Withdrawal TERCEPAT
Yukk!!! Segera bergabung di Hashtag Option trading lebih mudah dan rasakan pengalaman trading yang light.
Nikmati payout hingga 80% dan Bonus Depo pertama 10%** T&C Applied dengan minimal depo 50.000,- bebas biaya admin
Proses deposit via transfer bank lokal yang cepat dan withdrawal dengan metode yang sama
Anda juga dapat bonus Referral 1% dari profit investasi tanpa turnover......
Kunjungi website kami di www.hashtagoption.com Rasakan pengalaman trading yang luar biasa!!!