Judul
: 5cm
Penulis
: Donny Dhirgantoro
Penerbit
:
PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Tahun Terbit
: 2005
Cetakan
: X, November 2007
Tebal
: x + 382 halaman
Kategori
:
Fiksi (Pencerahan)
Nomor ISBN :
979-759-151-4
Harga
: Rp.60.000,00
Novel “5cm”
adalah novel pertama karya Donny Dhirgantoro dengan sampul hitam. Di sampul
depannya ada beberapa tulisan yang fontnya juga hitam dan di bagian tengah
sampul depannya ada tulisan “5cm” dengan font yang agak besar berwarna putih.
Dengan tampilannya, membuat orang penasaran dengan isi ceritanya.
Donny
Dhirgantoro (lahir di Jakarta, 27 Oktober 1978) ialah seorang penulis yang baru
mengeluarkan dua novel dan satu komik. Karirnya belum sematang penulis lain
seperi Dewi Lestari, Darwis Darwis, dan Andrea Hirata yang sudah banyak
mengeluarkan berjenis-jenis novel.
Pada novelnya, Donny Dhirgantoho
biasanya mengisahkan kisah yang inspirasional dan obsesi yang besar dalam
meraih cita-cita, menggambarkan semangat perjuangan dalam meraih mimpi, serta
membangkitkan semangat nasionalisme pembaca. Pada novel “5cm”, Donny
membangkitkan semangat nasionalisme para pembaca melalui olahraga mendaki
gunung. Sedangkan pada novel keduanya “2”, melalui olahraga bulutangkis.
“5cm” berisi
kisah-kisah yang inspirasional yang cukup bagus, idenya menarik, tentang
persahabatan. Penulisnya sendiri punya pengetahuan yang luas tentang lirik
lagu, film, artis-artis dan orang terkenal.
Ini memang
bukan buku baru, cetakannya pun dari mulai terbit pertama kali hingga kali ini
tidak kurang sudah cetak ulang yang ke tiga belas. Menemukan buku ini seakan
tak beda dengan menemukan lagi satu sisi perjalanan hidup manusia yang nyata.
Menyadari akan adanya satu potensi yang luar biasa yang dimiliki oleh seorang
mahluk yang paling sempurna itu, meski mungkin tak pernah sedikitpun terpikir
olehnya akan mampu dicapai dalam bayang dia jauh di kesempatan sebelumnya.
5 cm, cukup unik memang. Hanya 3 huruf
namun justru karakter buku ini yang sungguh kuat dari pertama kali saya
melihatnya. Kekuatan penulis dalam merangkai alur-alur cerita, dipadu dengan tampilan
awal sampul buku ini yang begitu elegant, sampul hitam dengan 3 huruf tadi
serta berlatar belakang segala hal yang akan dilalui serta menemani oleh
siapapun itu dalam hidupnya di dunia yang fana ini.
Berkisah
tentang mimpi dan persahabatan memang lagi-lagi telah menjadikan buku seperti
ini luar biasa untuk dinikmati oleh para pembacanya. Bermula dengan penuturan
tentang segala hal yang dikemas begitu runtut, tentang kehidupan lima orang
sahabat yang begitu unik serta menarik untuk diikuti. Membaca buku ini meskipun
tidak menggunakan sudut pandang orang pertama yang menjadikan para pembaca
layaknya bagai merasakan seperti menjadi tokoh utama dalam buku ini, namun
tetap, para pembaca seakan diajak untuk langsung menjadi saksi perjalanan hidup
mereka. Ada banyak tentang hal-hal cerdas yang selalu saja muncul kapanpun dan
dimanapun yang selalu hadir disela-sela percakapan mereka.
Selain itu,
kayanya buku ini akan kutipan-kutipan indah yang berasal dari manapun baik itu
lagu ataupun film, tentunya lebih dari hanya sekedar menjadikan nilai tambah
buku ini. Kekuatan penulis dalam memahami tentang segala hal mengenai dua dunia
tersebut (film dan lagu, red), memang begitu tepat tersaji melalui penggambaran
masing-masing tokoh didalam buku ini, yang juga pada dasarnya memang mereka
memiliki kesamaan karakter dalam hal ini.
Perjalanan
hidup lima sahabat ini yang begitu apik tergambar begitu nyata. Karakter
masing-masing tokoh yang begitu kuat dan beda juga menjadikan buku ini begitu
kaya akan peran yang ada. Mereka menjalani persahabatan memang bukanlah hanya
dalam kadar waktu yang sebentar saja. Begitu lama. Hingga akhirnya persahabatan
itupun meski begitu indah namun tetap pada satu masa akan mengantarkan mereka
pada satu babak kehidupan yang menjenuhkan. Bertemu dengan orang-orang yang
sama dalam berbagai kesempatan yang sama pula, mungkin itulah yang menjadi
penyebabnya.
Mereka
kemudian sepakat untuk mengambil sikap menghentikan sementara
pertemuan-pertemuan mereka dalam masa tiga bulan lamanya, tanpa kabar, tanpa
berita. Tiga bulan tentunya ini bagai masa yang begitu lama untuk dilalui oleh
mereka. Masa yang seakan bagai sebuah garis panjang yang tak pernah berujung,
begitu sulit untuk dilalui. Namun ternyata akhirnya mereka bisa melewati
semuanya. Dalam tiga bulan itu, ada banyak hal yang dilalui oleh masing-masing
mereka. Banyak hal yang menyadarkan pada diri mereka bahwa ternyata ada juga
beberapa impian yang bisa mereka raih sendiri tanpa mesti ketergantungan atas
keberadaan sahabat-sahabat lainnya.
Hingga
akhirnya, 14 Agustus menjadi pertemuan mereka kembali setelah jeda 3 bulan itu.
Dengan berbagai cerita baru dan kerinduan yang memuncak.
Pertemuan mereka dirayakan dengan
menjadi salah satu bagian dari mereka para petualang. Menjadi bagian di dunia
baru, dunianya para pendaki. Yang sebelumnya tak pernah terpikir oleh sebagian
diantara mereka. Mahameru! Menjadi pilihan. Sebuah tanah tertinggi di pulau
Jawa itu.
Dari sini
perjalanan itu dimulai. Kita, para pembaca bagai terbawa menjadi bagian dalam
kisah mereka. Merasakan bagaimana suasana stasiun kereta Senen, menyaksikan
bagaimana kereta “MATARMAJA” dengan setianya merangkak dari keramaian kota
hingga menuju ke heningnya desa. Melihat bagaimana penduduk negeri ini harus
bertahan dalam bengisnya kehidupan, mencium bagaimana indahnya ibu pertiwi ini
yang terlalu sedikit kita syukuri, hingga kitapun diajak untuk merasakan pula
satu hal yang luar biasa tentang ia Mahameru.
Merasakan
indahnya angin sore di Tumpang, dinginnya udara di Ranu Pane, indahnya Ranu
Kumbolo, mistisnya Arco Podo hingga tentu luar biasanya Mahameru!
Luar biasa,
semuanya begitu sempurna tergambar dalam buku ini. Menjadikan siapapun diantara
kita yang membacanya seakan tergerak untuk bisa menjadi bagian dari mereka.
Mereka yang memahami semuanya lewat alam. Mereka yang memahami semua
kehidupannya lewat kuasa Illahi. Mereka yang memasrahkan jiwa raganya untuk
kapanpun kembali tanpa mereka tahu, tanpa mereka mampu untuk menolaknya. Mereka
para petualang itu. Mereka para pendaki puncak Mahameru.
“Cuma kaki yang akan berjalan
lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya,
mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering
melihat keatas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja ,hati yang
akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa”.
Kelebihan
buku ini adalah ceritanya yang menarik, menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti, dan alur cerita yang tidak membosankan sehingga pembaca ingin
membaca buku ini hingga halaman terakhir. Pesan moral yang disampaikan pun
sangat baik sehingga memotivasi pembaca agar bisa mengejar impian mereka dan
membuat jadi nyata.
Sebuah karya
seorang manusia pastilah mempunyai beberapa kekurangan begitupun juga nonel l
ini, akhir cerita atau “ending” novel ini terasa begitu dipaksakan dengan
pembentukan keluarga antara sahabat-sahabat tersebut ditambah dengan keturunan
mereka yang begitu sama mewarisi sifat-sifat orangtuanya dan semuanya sebaya,
seumuran. Bagi saya, akhir cerita di novel ini terlalu naif. Sekelompok sahabat
itu masih saja mempunyai “ruh” kaum muda meski sudah memiki keturunan dan hal
tersebut terasa juga pada anak-anak yang masih TK tetapi “jiwa”nya berjiwa kaum
muda dewasa. Kedua hal tersebut membuat pembaca sulit membedakan mana yang
menjadi anak dan mana yang menjadi bapak, mana yang pemuda dan mana pula yang
anak-anak.
Ada banyak
hal yang ditampilkan secara samar namun jelas banyak mengajarkan kita akan
makna hidup ini tertulis dalam buku ini. Sehingga memang ini yang biasanya
disukai oleh para pembaca, disadarkan tanpa merasa digurui. Satu nilai yang
teramat penting untuk kita yakini dari buku ini, ternyata semua yang sebelumnya
tak pernah terpikir untuk bisa diraih, dengan cara kita meletakkannya hal tersebut
bergantung 5 cm didepan dahi kita, didepan pikir kita, akan menjadikan semuanya
untuk mungkin dan tentunya bisa diraih. Semoga buku ini bia menjadi sebuah
inspirasi baru bagi siapapun itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar